PUISI
Ketika menang
Sanjungan bertubi datang
Semua berebut memberi bintang
Hati jadi riang
Semua kawan tampak senang
Tak terkecuali si penjaga gawang
Hingga malam bisa tidur tenang
Ketika kalah
Semua kata menjadi salah
Jerih payah bertambah lelah
Karena kalah dianggap aib suara bising seperti lebah
Paduan suara hantam kami
Entah di koran
Entah di televisi
Dimana-mana selalu
Tunjuk idung..huh payah keok melulu
Belum lagi ketika gantung sepatu
Kemarin yang memberi bintang
Sudah tak mau lagi datang
Karena aku sudah tua
Dan tak mampu lagi sarangkan gol
Golllllllllllll....!!!
ketika menang pujian datang
ketika kalah cacian yang datang
karena Garudaku bukan burung perkutut
ingin tetap tersenyum
meski kalah atau menang
menang tak membuat kami gila pujian
dan
kalah tak membuat kami cengeng
untuk berbuat lebih baik lagi
bagi persebakbolaan Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar